Kategori: Setengah_baya

Bercinta dengan Ayah Sahabatku 01
keluwesan Oom Icar dalam bercumbu. Sinta pun mulai lincah seperti biasa pembawaannya kalau sedang menghadapi dr. Budi. Genit manja jinak-jinak merpati membuat si Oom tambah penasaran terangsang kepadanya. Waktu itu dengan mesra Oom Icar menawarkan makan pada Sinta tapi ditolak karena masih merasa kenyang. "Aku minta rokoknya Oom. . Sinta pengen ngerokok. " pinta Sinta sebagai alternatif tawaran Oom Icar. "Oh ngerokok juga? Iya ada, mari Oom yang pasangin. Oom nggak tau kalo Sinta juga ngerokok. " "Cuma sekali-sekali aja, abis deg-degan pergi sama Oom ke sini. " jelas Sinta menunjukan kepolosannya. "Kok sama, Oom juga sempat tegang waktu bawa Sinta di mobil tadi, takut kalo ada yang ngeliat. " Masing-masing sama mengakui apa yang dirasakan selama dalam perjalanan. Sinta mulai menggoda Oom Icar. "Masa udah tegang duluan, kan belum apa-apa Oom? " godanya dengan genit. "Oo yang itu memang belum, tapi jantungnya yang tegang. " jawab Oom Icar setelah membakar sebatang rokok buat Sinta yang sudah langsung menjulurkan tangannya, tapi masih belum diberikan oleh Oom Icar. "Mana, katanya mau pasangin buat Sinta? " "Sebentar, sebelum ngerokok bibirnya Oom musti cium dulu. . " Menutup kalimatnya Oom Icar langsung menyerobot bibir Sinta memberinya satu ciuman bernafsu, dibiarkan saja oleh Sinta hanya setelah itu dia menggigit bibir malu-malu manja menyandarkan kepalanya di.

Kamar 315
"Temui aku di Hotel H kamar 315, tapi sebelumnya telp dulu ya Dik Sakti, siapa tahu Mbak Ratna sedang keluar sebentar. . . " Itulah pesan singkat yang aku terima. Mbak Ratna sudah mengenalku selama setengah tahun, tetapi kami hanya berteman jarak jauh, aku di kota S dan dia di kota J. Dia tahu tentangku dari Mbak Vian yang mengenalkan kami melalui grup milis. Mbak Ratna adalah janda dengan dua anak dan bekerja di bidang Public Service di perusahaan finansial. Dia memiliki suara yang berat dan serak, kemungkinan karena merokok.

Chatting Membawa Nikmat
Nama saya Agus, umur 22 tahun. Cerita ini bermula dari chatting saat saya merasa bosan. Saya mulai chatting dan mengenal seseorang, lalu kami janjian untuk bertemu. Dia bilang memakai pakaian putih dan jeans. Ternyata, saat kami bertemu, dia adalah teman ibu saya, Tante D (34). Dia cantik dan seksi, dan saya merasa canggung saat berhadapan dengannya. Tante D menanyakan ibu saya yang belum terlihat di senam, dan kami berbincang tentang suka chatting di sebuah room.

Sepanjang Jalan Kenangan
Para netters pasti ingat dengan kalimat seperti di atas, tetapi pengalaman yang aku alami berbeda. Ini adalah kisah nyata antara Temanggung - Semarang. Aku berumur 29 tahun, bernama Andi, sudah menikah dan punya anak laki-laki berusia 3 tahun. Cerita ini dimulai saat aku mengantar istriku, seorang dosen, liburan ke Kabupaten Banyumas. Saat kembali lewat Wonosobo, di agen Temanggung, aku teringat bekas pacarku yang kami pisah baik-baik karena orangtuanya tidak setuju. Wajahnya cantik dan aku mengenang momen perpisahan kami di kebun teh.

Antara Yogya dan Pantai Sanur 03
Sambungan dari bagian 02 Dilepaskan bibirku dari gigitannya sambil memandangku tersenyum manis, kusentuh lagi bibirnya yang sensual itu, dia mencoba membalasnya, kuhindari dengan menciumi dagunya yang indah terus turun ke lehernya yang putih jenjang, turun lagi sampai di kedua susunya yang besar, montok dihiasi puting coklat muda yang amat menggemaskan itu. Kukecup puting itu dengan lembut dan mesra. "Aduuuh Dhitya.. teruuusss Sayang.. aduuuh kamu gila! kamu gilaaa!" erangnya nikmat. Akupun menjadi bertambah nafsu menggumuli buah dadanya yang montok itu secara bergantian kukecup, kuciumi, kujilati, kuhisap dengan keras dan kugigit agak keras saking gemasnya. "Aaaww.. pelan-pelan Sayang, tapi terus.. oohhh.." sahutnya penuh gairah. Mulutku bergerilya di susunya sampai basah keduanya oleh air liurku. Sementara tanganku menyusup diantara kedua pangkal pahanya yang telah direnggangkan sehingga tanganku, jariku

Antara Yogya dan Pantai Sanur 02
Kedua belah pipiku, aku sendiri dari sejak orgasme tidak bisa berkata banyak karena nikmatnya rasa tersebut. "Aku mau kamu. . aku mau bercinta terus sama kamu. . aku mau sama kamu terus Dhitya sayang," desahnya lembut. Aku mencoba memperbaiki posisi tidur dan bisa memandangnya. Aku memeluknya sambil menariknya hingga wajah kami berhadapan. "Mbak Evie yang manis, aku juga sayang sama Mbak," kataku. Mbak Evie tiba-tiba merenggut kepalaku, "Kamu perwani dia Dhit. . iya kamu lakukan! Gila kamu! " sergahnya. Aku bingung menghadapi tatapannya yang tajam.

Antara Yogya dan Pantai Sanur 01
Beberapa nama diubah untuk menjaga kehormatan orang-orang yang diceritakan, sementara nama tempat dan adik sutradara tetap benar. Ini adalah lanjutan kisah pengalamanku di villa Cibodas dengan Mbak Evie. Pada tahun 1978, selama Festival Film Asia, aku mencari pekerjaan paruh waktu karena tidak ada pendapatan dari shooting film. Aku mendapat pekerjaan dari organisasi konferensi di Yogya, tempat FFA berlangsung, sebelum berpindah ke Bali untuk acara penutupan. Saat di Yogya, aku bertemu Mas Echa dan Mbak Ranti yang menginformasikan bahwa Mbak Evie akan datang. Akhirnya, aku diminta untuk menemani Mbak Evie selama dia di Yogya.

Ibu Sekdes di Desa Terpencil
Pada waktu KKN di desa terpencil di Jawa Tengah, aku menyangka warganya kurang modern. Di dusun dengan sekitar 100 keluarga, hanya satu yang memiliki TV. Namun, ternyata kehidupan di sana berbeda. Aku tinggal di rumah Sekdes, seorang ibu muda janda beranak satu yang menarik. Suatu sore setelah pulang dari kampus, aku menemukan rumah Mbak Yati sepi. Setelah melepas pakaian basah dan mengeringkannya, tiba-tiba Mbak Yati mendekat ke kamarku. Aku merasa ini adalah kesempatan.

Bercinta dengan Istri Orang
Sebelum memulai ceritaku, namaku Ivan, seorang karyawan swasta di Sudirman, Jakarta, berusia 29 tahun, keturunan Chinese, dengan penampilan menarik. Kejadian ini terjadi sekitar 4 tahun lalu. Aku menyukai wanita berusia 30-40 tahun dengan kulit mulus, tetapi sulit mencari mereka karena keterbatasan waktu. Aku memutuskan mengiklankan diri di surat kabar berbahasa Inggris untuk menawarkan jasa 'full body massage'. Uang bukan masalah bagiku, dan aku tidak memasang tarif. Banyak respon yang kudapat setelah iklan terbit, termasuk telepon dari seorang wanita sekitar pukul 18. 00.

Kisah Sebuah Kesetiaan
Kisah ini adalah fiksi dan jika ada kesamaan, nama dan waktu, harap dimaafkan. Dulu, aku tinggal di Klaten dan masih di kelas satu SMA. Aku memiliki tetangga yang baik, seorang dokter, dan sering bermain dengan anaknya yang masih kecil saat aku bosan. Istri dokter, Tante Ana, cukup cantik dan berumur sekitar 22 tahun. Suatu hari saat libur sekolah, aku ke rumah tetangga dan menemui anaknya yang akan berangkat sekolah. Sambil merapikan mainan, aku menemukan video XXX, dan merasa kaget dan malu karena Tante Ana juga ada di situ. Sambil deg-degan, aku bilang,

Gairah Nakal Wanita Karier 02
Sambungan dari bagian 01 Setelah celana saya dapat dibuka oleh Lucy, dengan sigap dia mengambil kemaluanku yang sudah tegang dari balik celana dalamku lalu memaju-mundurkan tangannya sambil tetap menggenggam kemaluanku. Sambil meraba-raba dan tetap memainkan puting susunya, tangan saya yang lain berusaha untuk membuka kancing yang terletak di leher belakang Lucy. Dan akhirnya saya dapat membuka kancing itu walaupun sedikit sulit sebab hanya dengan satu tangan. Begitu baju terusannya dapat saya buka, dengan otomatis baju terusan itu turun ke lantai sehingga payudara Lucy sekarang sudah tidak tertutupi sesuatu apa pun. Dengan turunnya baju terusannya ke lantai, saya hentikan ciuman bibir dengan Lucy dan saya langsung mencium bagian dada kiri dan kanan Lucy yang begitu ranum dan kencang seakan-akan masih dalam pertumbuhan. Dalam setiap hisapanku atau

Gairah Nakal Wanita Karier 01
Saya adalah seorang pria berusia 23 tahun yang baru selesai kontrak kerja di perusahaan pelayaran luar negeri. Sekarang saya pengangguran dan tidak berencana untuk kembali berlayar setelah 2 tahun. Semua yang akan saya ceritakan di bawah ini adalah nyata, meski mungkin terlalu panjang dibandingkan cerita di 17Tahun.com. Cerita ini dimulai dari kunjungan saya ke rumah sakit untuk menjaga Papa yang dirawat di rumah sakit swasta di Jatinegara, Jakarta Timur. Pada tanggal 5 November 2000, saya pergi ke tempat merokok dan melihat wanita setengah baya sekitar 30 tahun yang sibuk mencari jasa derek mobil. Saya merasa ingin membantu dan akhirnya menawarkan bantuan saya kepadanya.