Kategori: Konvensional
Sebuah Perjalanan Spiritual 02
Sambungan dari bagian 01 'Karier' Dr. Jarwo sebagai seorang maniak seks berawal dari masa kecilnya. Saat bermain di sungai, dia melihat serombongan wanita yang mandi dan menunjukkan 'bagian rahasia' mereka. Meskipun masih bocah, dia memahami hal itu dan hanya bisa menyembunyikan ereksinya. Bertahun-tahun kemudian, setelah mengunjungi berbagai tempat hiburan, dia menyadari bahwa tidak ada tempat yang lebih erotis daripada sungai atau telaga di mana wanita mandi. Sensualitas muncul dari sikap pasrah tubuh wanita terhadap aliran sungai yang membelai mereka.
Sebuah Perjalanan Spiritual 01
Kisah ini memberi pelajaran tentang pemilihan bahasa dalam menggambarkan pengalaman yang sering dianggap buruk. Cerita ini membantu meninggalkan sikap hipokrit dan merubah pandangan terhadap detail tubuh dan fungsinya. Seorang penulis tidak perlu malu jika tulisannya dapat menghidupkan cerita. Dr. Jarwo Suratmo, seorang ahli ortodontis, secara tidak sengaja terlibat dalam masalah ketika pasien wanita Amerika berobat padanya. Kegilaannya akan seks membuatnya tertarik, dan setelah perkenalan yang mabuk, keduanya berhubungan badan.
Variasi Cinta 02
Sambungan dari bagian 01 Kurang lebih 20 menit Chal telah merangsang sekujur tubuh Gina sementara baju Gina telah terlepas membuat dia leluasa menggerayangi sekujur tubuh putih mulus itu. Terlihat Gina tersenyum puas dan memasrahkan diri sepenuhnya untuk diraba dan diremas oleh jari Chal dan Chal pun menciumi seluruh tubuh Gina yang telah polos sampai ke punggung pun dia ciumi dengan penuh gairah. Suatu pemandangan yang eksotik dan luar biasa, kupandangi kekasihku digerayangi dan dilumat habis seluruh badannya dan wajahnya tapi aku tidak cemburu, malah terasa puas dan bernafsu sendiri melihat adegan tersebut. Sungguh sensasi luar biasa. Gina sudah bugil setengah badan ke atas tanpa sehelai benang pun di tubuh atasnya terlihat tonjolan buah dadanya yang putih bulat penuh mengeras dengan puting merah jambu dan sementara
Variasi Cinta 01
Ini cerita tentang masalah yang aku hadapi dengan pacarku, Gina, yang tinggi 160 cm dan berat 57 kg. Hubungan kami sudah berjalan 2 tahun, tapi kami merasa bosan satu sama lain dan pembicaraan tentang menikah belum ada kejelasan. Untuk mengatasi kebosanan saat berhubungan, Gina membayangkan pria lain dengan ukuran yang lebih besar. Sedangkan, hubungan kami semakin singkat karena aku sibuk kerja, dan dia sering protes setelah berhubungan. Kami sering berargumen kecil dan dia kadang merasa malas untuk berhubungan.
Jarak Bukan Batasan Cinta
Cinta bisa datang tiba-tiba dan tanpa diduga. Ini adalah cerita tentang percintaan saya dengan teman SD yang saya kenal di London. Saya bernama Agus, bekerja di Singapore, dan saat itu saya sedang belajar di UK. Di bulan Desember 1999, saya chatting di MIRC dan berkenalan dengan Nelly, seorang wanita yang sudah menikah dan memiliki dua anak. Kami ternyata satu sekolah di SD di pulau Sumatera. Saya masih ingat dia karena kecantikannya, namun dia tidak ingat saya. Pembicaraan kami selalu cocok, dan saya suka cara dia chatting.
Cintaku yang Kandas
Setelah beberapa lama pacaran, aku mulai bisa mencium pipinya, lalu bibirnya. Saat nonton di bioskop, ia mengenakan baju sutra krem dan rok coklat yang menonjolkan kakinya. Aku sulit fokus pada film. Dalam kegelapan, aku mulai meraba tangannya dan mencium bibirnya. Rasa ingin tahuku semakin membara, aku mengelus pipinya dan kemudian mulai menjelajahi tubuhnya. Ciuman kami semakin dalam, dan aku merasa kenikmatan saat jari-jariku menyentuhnya.
Bermain dengan Waitress Bule
Aku mau bagi-bagi pengalamanku kepada pembaca 17Tahun.com yang oke ini. Ini merupakan pengalaman sekali seumur hidupku. Sekarang aku sekolah di Australia. Di sini banyak sekali disco party yang diadakan juga oleh anak-anak Indonesia. Nah kebetulan last weekend kemarin ada party di satu pub di Downtown. Aku pergi ke sana bersama teman-temanku. Pembaca semua kan tahu kalau kebiasaan di party tambah malam tambah ramai. Party ini baru dimulai jam 10 malam, tapi aku pergi sekitar jam 11. Ternyata yang datang sudah lumayan banyak. Kira-kira jam 12 malam, sudah banyak sekali orang yang disco, minum-minum, merokok di smoking area. Sekarang baru dikeluarkan peraturan bahwa setiap bar atau pub di Perth tidak boleh merokok di dalam, jadi di party ini disediakan tempat merokok. Pokoknya suasananya enak sekali deh. Terus aku minum-minum bersama temanku di dekat barnya. Bar ini dekat sekali dengan tempat disco-nya, jadi sambil minum-minum dan ngobrol kita bisa mengecengin orang yang sedang disco. Temanku mengajakku minum, kuladeni tapi dia menyuruhku yang memesan minumannya. Kebetulan ada waitress yang lewat, kupanggil lalu kupesan minuman beer. Waitress-nya orang Amerika. Wajahnya oke, terus body oke, buah dadanya kira-kira 36B, pokoknya oke. Temanku terus mengajakku taruhan $500 kalau aku bisa bersenggama dengan waitress itu. Aku sanggupi.
Tetangga Oh Tetangga
Kisah ini dimulai dari hubungan bertetangga antara Richard dan dua gadis remaja, Agnes yang SMA dan Tika yang SMP. Mereka tinggal bersama ibu dan pembantu. Richard dan Agnes sering pergi dan pulang sekolah bersama, yang membuat kedekatan mereka semakin meningkat. Richard menyukai Agnes, yang memiliki penampilan menarik dengan kulit putih dan tubuh proporsional. Mereka sangat akrab hingga Agnes merasa nyaman di rumah Richard dan sebaliknya, sering menghabiskan waktu berdua di rumah masing-masing.
Kamar 19
Nama saya Paul dan itu bukan nama asliku karena saya tidak ingin teman-teman saya membaca kisah ini. Saya belajar di Australia dalam bidang Electronic Commerce. Setelah lulus, banyak teman dari Indonesia kembali dan bekerja di sana, sehingga hidup saya di Perth terasa membosankan. Untuk mengatasi kebosanan, saya pergi keluar apartemen karena teman serumah saya selalu mengganggu dengan pertanyaan tentang pelajaran. Saat berjalan, saya melihat banyak orang dan merasa tertarik dengan kecantikan gadis-gadis yang saya lihat.
Pengalaman Baru Selama 90 Menit
Saya baru-baru ini memiliki pengalaman menarik dengan seorang mahasiswi bernama Lina, yang merupakan gadis keturunan Cina. Kami bertemu di sebuah diskotik di Perth. Dia setuju untuk tidur bersamaku pada pertemuan pertama karena merasa seks bisa mengurangi stres. Dia memiliki wajah cantik dan tubuh proporsional. Setelah beberapa pertemuan, saya mengajaknya keluar makan di restoran Cina dan kami pulang ke rumah. Di rumah, saya meminta dia melepas pakaian luar dan melakukan striptease di depan saya.
Gairah di Pesawat Terbang
Ladies and gentlemen welcome aboard flight SQ318 destination Los Angeles from Taipei. We will stop in Hawaii for a few moment to refill our fuel and continue to Los Angeles. The flight to Hawaii will take seven hours. So sit down and enjoy our flight entertainment. Dinner will be served at seven pm Taiwan time. Sekali lagi aku menguap. Perjalanan ini pasti membosankan pikirku. Aku melirik penumpang yang duduk di sebelahku. Wanita yang duduk di sebelahku cantik sekali. Kulitnya putih mulus, mukanya manis. Rambutnya dipotong pendek. Mukanya mengingatkanku akan sebuah karakter dalam kartun Jepang Amy dalam film Sailormoon. Mataku mulai berkeliaran, dadanya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil tapi kelihatan ketat dan tidak menunjukkan kekenduran sedikitpun. Bajunya putih ketat terbuat dari bahan yang elastis menunjukan lekukan tubuhnya yang sempurna. Perutnya datar dan pinggangnya yang melekuk sungguh aduhai. Tak kusadari dia melihat ke arahku. "Kok ngeliatin kayak gitu sih Mas? " Mukaku langsung merah padam menanggung malu. Aku gelagapan bilang, "Maaf Non habis kamunya cakep sih. " Di luar dugaan dia cuma tersenyum kecil. Sambil mengulurkan tangannya dia berkata, "Nama saya Annie, nama kamu siapa? " aku agak bengong sebentar tapi kemudian menjabat tangannya dan menjawab, "Eh. . nama saya Jonathan. " Tangannya lembut sekali. Pikiranku.
Bercinta dengan Mbak Yuli
Perkenalkan nama saya Aldi, saya sering membaca cerita-cerita di 17tahun.com dan ingin berbagi cerita dengan para pembaca. Cerita saya ini betul-betul terjadi dan merupakan pengalaman pertama saya dalam dunia seks. Saat ini saya berusia 24 tahun dan cerita ini terjadi pada saat saya berusia 13 tahun, tepatnya saat kelas 2 SMP. Saya tinggal di daerah perbatasan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, dekat rumah ada wanita bernama Mbak Yuli yang tinggal dengan ibunya. Sejak kecil saya dekat dengan Mbak Yuli dan sering bermain atau menginap di rumahnya. Pada tahun 1989, Mbak Yuli menikah dengan Mas Dodi yang jarang pulang, sehingga Mbak Yuli sering mengajak saya bermain atau menginap di rumahnya.