Kategori: Konvensional

Di Butik - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Di Butik

👀 9 ⭐ 0.0

Pada hari Senin, telepon di meja kantorku berdering dan aku mengangkatnya. Kelvin mengajak makan siang bersamaku, namun aku bilang sibuk. Dia menawarkan untuk bertemu besok karena tidak bekerja. Aku menyetujuinya dengan syarat hanya satu jam, karena tidak boleh terlambat. Sudah seminggu dia menghubungiku setiap hari. Kami bertemu kembali di dealer mobil saat aku menitipkan mobil untuk perawatan. Setelah menunggu, aku melihat-lihat mobil di showroom dan bertemu Kelvin yang bekerja di sana.

Hilangnya Keperawanan Adik Kelasku - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Hilangnya Keperawanan Adik Kelasku

👀 10 ⭐ 0.0

Nama saya James (samaran), mahasiswa di universitas swasta di Bandung. Menjelang ujian akhir semester, adik kelasku, Laura, mengajak belajar bersama. Aku merasa senang karena sudah ingin menjadi pacarnya. Laura memiliki penampilan menarik dan kulit putih. Dia mengajakku belajar jam 3 sore di rumahnya dan meminta agar aku tidak terlambat. Setelah kuliah, aku buru-buru pulang dan tiba di rumahnya tepat waktu. Saat sampai, aku bertanya mengapa rumahnya sepi, lalu Laura datang membukakan pintu dengan penampilan menarik.

Perawan Mall - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Perawan Mall

👀 9 ⭐ 0.0

Nama saya Jonathan dan saya bekerja di sebuah perusahaan komputer di Singapore. Saat ini, saya sedang cuti dan pulang ke Indonesia. Di Jakarta, saya merasa bingung dengan jalan menuju rumah dan mempercayakan supir taksi untuk itu. Setibanya, saya harus membayar lebih mahal dari biasanya. Di rumah, saya bertemu orang tua dan kakak perempuan saya. Kami bercakap-cakap tentang pekerjaan saya, lalu pergi ke Plaza Senayan. Setelah siap, kami berpisah untuk berbelanja sesuai kebiasaan keluarga, karena saya dan kakak suka berbelanja barang yang berbeda.

Malam Tahun Baru - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Malam Tahun Baru

👀 12 ⭐ 0.0

Saat itu sore hari tanggal 31 Desember 1999. Suasana kantor meriah menyambut malam tahun baru. Aku menelepon seseorang dan bertanya tentang rencana malam. Kami memutuskan untuk menonton film di TIM. Setelah menonton "World Not Enough," kami keluar sekitar jam sepuluh. Jalanan ramai dengan suara klakson dari kendaraan. Aku bertanya ke mana kita akan pergi dan dia menyarankan untuk ke Monas. Kami naek bajaj menuju area Monas dan berhenti di Sabang.

Gairah Kedewasaan - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Gairah Kedewasaan

👀 9 ⭐ 0.0

Tahun 1994 adalah saat pertama aku mengenal seks saat duduk di kelas 3 SMP di Surabaya. Aku memiliki teman cowok bernama Kevin, dan kami sering bermain bersama karena mamaku dan mamanya berteman. Suatu siang, kami menunggu jemputan setelah sekolah. Banyak anak lain sudah dijemput, sementara kami masih menunggu. Kevin bertanya tentang sopir kami yang belum datang, dan kami bercanda satu sama lain. Kami juga membicarakan rencana untuk masuk SMA setelah ini.

Dari Nafsu, Kutemukan Cinta - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Dari Nafsu, Kutemukan Cinta

👀 10 ⭐ 0.0

Sudah dua tahun Anggun bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumahku. Aku hanya perlu mentransfer gajinya setiap bulan, sementara dia mengurus semua pekerjaan rumah, seperti memasak dan membayar tagihan. Anggun, yang berusia dua puluh delapan tahun, berasal dari Solo dan aku menemukan dia melalui agen. Dia bukan pembantu biasa; cerdas, bersih, dan rajin, meski sedikit misterius. Hubungan kami lebih seperti teman. Kisah pentingku dimulai ketika aku sakit Typus dan dirawat di rumah sakit, di mana Anggun selalu menjengukku.

Kakak Kekasihku 01 - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Kakak Kekasihku 01

👀 10 ⭐ 0.0

Namaku Rudi dan aku tinggal di Bandung. Aku baru selesai kuliah di universitas di Bandung dan punya pacar bernama Maya. Maya tinggal dengan orang tuanya dan kakaknya, Mbak Sylvia, yang berusia 25 tahun. Aku akan menceritakan peristiwa yang terjadi pada 20 November 2000, yang melibatkan Mbak Sylvia. Seperti aku, Mbak Sylvia baru selesai kuliah dan bekerja di perusahaan swasta. Dia cantik, mudah bergaul, dan memiliki ciri khas kulit putih serta rambut lebat. Aku sering melihatnya saat mengenakan pakaian seksi.

Cinta dan Luka - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Cinta dan Luka

👀 9 ⭐ 0.0

26 Desember 2000 "Dalam lima belas menit, kami akan tiba di Paris. . . " Saya merinding ketika pemandu tur mengumumkan dalam bahasa Belanda. Setelah 8 jam di bus, rasa lelah saya hilang karena ingin melihat Paris. Saya tidak pernah membayangkan bisa ke sini, apalagi setelah krisis ekonomi di Indonesia mengubah hidup saya. Saya melihat pesawat di bandara Charles de Gaulle dan memperhatikan apartemen di sepanjang jalan. Teman-teman saya, Steve, William, dan Agung, juga terlihat menunggu dengan sabar. Kemacetan jalan semakin parah saat kami mendekati hotel tempat kami akan menginap selama empat malam.

Pembalasan Seorang Kekasih - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Pembalasan Seorang Kekasih

👀 11 ⭐ 0.0

Aku berdiri di depan mobilku sekitar 15 menit tanpa bergerak dan hampir tidak bernafas. Kutatap HP-ku. Aku baru saja datang dari luar kota dan mendengar bahwa pacarku sedang keluar sejak 2 jam yang lalu. Gila, sekarang hampir setengah dua pagi, dan besok aku tahu pasti kalau dia ada kuliah pagi. Dadaku sesak karena cemburu. Yup, cemburu. Hanya insting, tapi kuat sekali. Aku yakin dia dating. Sial! hening sekali pagi ini. Pacarku adalah pacar pertama yang bisa kudapatkan di kota S ini. Dia adalah anak pertama dari tiga bersaudara, perempuan semua. Terpaut satu dan tiga tahun dari pacarku yang berumur 20 tahun. Mereka tinggal tanpa orangtua karena dinas di luar kota. Aku mencintainya hampir dengan seluruh hatiku. Sial! sakit sekali pagi ini. Kukelilingi jalanan di kota ini perlahan. Aku sangat tidak mengharapkan bertemu dan mendapati kenyataan yang menyakitkan seandainya perasaanku benar. Hmm, sepertinya terkabul. Sudah jam 3:15, dan aku tidak memergoki mobil rival sialanku di jalan. Kutepikan mobilku, kuambil HP-ku, sekadar checking, siapa tahu sudah di rumah! Redial. . . "Hallo. . . " suara lembut menyapa. Hmm Aya pikirku. "Hey, belum tidur? " sahutku. "Hey. . Benni? eh Lia belum pulang tuh," sergahnya gugup. "Hm? " lidahku beku, amarah merayapiku. "Kalo gitu aku tunggu. "

Permainan Binal - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Permainan Binal

👀 9 ⭐ 0.0

Cerita ini merupakan pengalaman hidup saya saat kuliah di Bandung dan sekarang saya bekerja di perusahaan BUMN. Di dalam cerita ini, saya mengubah nama dan setting untuk menjaga identitas orang-orang yang terlibat. Cerita berawal dari usaha jual-beli komputer yang menyita waktu kuliah saya. Saya dipanggil Boby, sedangkan rekan saya Martin. Suatu sore, kami mengunjungi toko komputer teman kami, Jefri, yang terkenal suka main wanita. Setelah berbincang, Jefri ikut pulang dengan kami. Dalam perjalanan, Jefri mengajak kami jalan-jalan karena malam minggu dan kami setuju.

Oh.. Kekasihku - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Oh.. Kekasihku

👀 10 ⭐ 0.0

Aku seorang pemuda bernama Paulus, berusia 24 tahun, yang sedang kuliah semester 2 jurusan ekonomi di sebuah perguruan tinggi di Medan. Aku tinggal di sebuah pondok yang di tempati seorang nenek dan cucunya, dan aku mengontrak di sana. Kisah ini berawal saat aku berjalan-jalan untuk melupakan masalah keuangan yang membuatku bingung. Saat berjalan tidak tentu arah, aku merasa lelah dan mencari tempat duduk yang nyaman. Aku melihat taman bunga di seberang jalan dan memilih untuk beristirahat di sana.

Seafood Restaurant - cerita kategori Konvensional
Konvensional

Seafood Restaurant

👀 11 ⭐ 0.0

Dia taruh jari itu di ujung lidahnya. Terus, dia mengisap jarinya secara sensual. Aku tidak tahan lagi dan menuju ke Anna. Kuambil jari itu dari mulutnya dan kumainkan dengan lidahku. Karena tidak tahan, aku pun mengulum lidahnya dan Anna mengerang seksi. Setelah beberapa detik, aku berhenti dan mengambil sebiji ikan tiram, tapi Anna tidak sabar dan mendorong kepalaku ke buah dadanya. "Tolong jilat puting susuku," katanya. "Sabar dulu dong, sayang. Nanti ikannya menjadi dingin," balasku. Anna berbisik, "Aaah, aku udah nggak sabar. " Memang benar, celana dalamnya sudah basah. Saat kusentuh, ternyata basah kuyup. Kemudian aku menjilat liang senggamanya secara halus. Aku mendengar suara Anna makin lama makin serak. Tiba-tiba dia berteriak, "Oooh Michael. . . jangan berhenti. . . teruskan aja. . . hmmm. . . enaaak caranya begitu. . . "